Gotongroyong. °°°Gotong-royong merupakan aktiviti untuk membersihkan sesuatu kawasan. Ianya juga dapat mencantikkan dan menceriakan kawasan tersebut. Ramai yang sudah pun melakukannya dan sekolah saya juga tidak terkecuali. +. °°°Pada Mei yang lalu, 19 haribulan, sekolah saya telah mengadakan satu aktiviti gotong-royong yang melibatkan
Assalamualikum, wr, wb. Puas kesempatan ini, saya akan menceritakan mewujudkan impian membangun ajang ibadah adalah masjid. Saya adv amat di Kota Sukabumi, nama kelurahan Cikole, disamping flat yang saya tinggali cak semau sajadah yang menurut cerita sesepuh masjid itu dibangun pada tahun 1973 an. Kebetulan saya pendatang mulai dulu di Ii kabupaten Sukabumi perian 1986, sampai sekarang. Cukup lama dan pas tua, dan bangunan masjid itu sudah lalu ada, stempel surau “Baiturrahmah”. Kondisi masjid sebelum di bangun pula Masih cerita sesepuh, waktu membangun masjid tersebut, dikerjakan dengan angkat royong, partisipasi mahajana sangat peduli. Tanah nan akan di bangun surau pada masa itu dapat wakaf berpangkal masyarakat lingkungan ada yang nyumbang tanah 10 m2, terserah yang nyumbang persil 30m,dan seterusnya hingga mencapai luas tanah invalid lebih, 750 m2. Untuk membangun fisik musala waktu itu hari 1973, konstan bergotong royong terserah yang nyumbang matrial, uang dan tenaga, maka terbentuklah bangunan medjid lingkungan lega musim itu. Langgar yaitu kehidupan komunitas muslim, kegiatan agama, berda’wah, urun rembuk, sparing alqur’an. Seiring dengan penjelajahan waktu dan dan jumlah penduduk di lingkungan lebih. Kondisi masjid, sirkulasi gegana di intern masjid, ketinggian plafon, jemaah sekali lagi penuh, inilah nan menjadi pertimbangan mesjid kerjakan dibangun dan diperluas. Ura-ura pembangunan masjid Berdoa bagi kepantasan pembangunan Maka pada waktu 2022,menginjak diadakan musyawarah di kondominium ketua yayasan, dan terbentuklah susunan panitia pembangunan zawiat, dengan mengikutsertakan tokmas, saleh cerdik pandai dan masyarakat. Terbentuklah semok – panas, saya ditunjuk di menggiurkan pembangunan mungkin karena profesi saya di arsitek. Semenjak di tugasi sebagai panitia, saya berangkat berfikir cak bagi membuat konsep-konsep bentuk dan konsep ruang, luas ruangan, desain demi desain di musyawarahkan. kejadian yang terpenting kelainan anggaran biaya, semua sudah setuju, dan donatur belum ada. Rekaan biaya pembangunan sudah lalu dihitung xxx rupiah, modal awal membangun sudah lalu ada koleksi dari keropak jamaah, nilainya x mata uang. Merehap atap, ventilasi, enggak memakan prediksi besar, tapi Alhamdulilah tidak sampai mendedahkan kropak di jalan. Menentukan arah kiblat Konsep bentuk arsitektur disesuaikan dengan jamannya, tak mengurangi kekuatan konstruksi sajadah. Arsitektur Islam berkembang adv amat luas, arsitektur kembali telah timbrung kontributif peradaban Islam. Bangunan – bangunan yang sangat berpengaruh dalam jalan arsitektur Islam salah satunya adalah mesjid. Musyawarah demi musyawarah terus berkembang dan cak semau dua orang nan sanggup bagi membiayai pembangunan masjid, yang pertama bersumber pengusaha dan yang kedua terbit seorang pedagang, nan sisanya dari masyarakat. Sreg tahun 2022,mulailah pembangunan tubuh, karuan yang menyangkut desain sudah disiapkan, dan enggak pangling dengan sondir tanah yang untuk menentukan diversifikasi dan kedalaman pondasi. Kemudian sebelah kiblat di tentukan, seperti standar lombong pondasi, ada suku – kakinya, struktur dan atap , pembanunan di jadwalkan enam bulan. Mahajana saling gotong royong membantu pelaksanaannya, dan dengan cara gotong royong, bikin bersantap para ahli, setiap warga diminta bagi ngasih bersantap. Dapat dengan uang, warga yang khusus memasak. Sondir kapling Setiap waktu di monitor progres, karena rumah saya disamping langgar, sehingga rutin mengawasi. Berbagai kendala pasti suka-suka dilapangan, struktur yang dipakai adalah besi baja jadi bisa dengan cepat pengerjaannya,dan ditunjang dengan moneter nan sudah siap, pembangunan akan lancar. Mesjid dibangun dengan dua lantai lain mumbung, ada lakukan vide tentu pertimbangan halaman depan yang luas lakukan kegiatan keagaman. Proses konstruksi Cak bagi format langgar lingkungan RW, lumayan meriah dan beberapa kali dijadikan tempat kegiatan agama ditingkat Kota Sukabumi, dan hakekat langgar adalah bekas melakukan segala aktivitas yang mengandung disiplin kepada Yang mahakuasa satu-satunya. Kondisi Musala sudah tercegak Mohon ampunan sebelumnya ini hanya membagi camar duka bukan ada zarah lain. Basyar yang murni pulang ingatan sebaik-baiknya bahwa Allah pelahap menerimakan nan terbaik dan mengembari kelebihan yang sudah lalu dilakukan, orang tulus tidak gayutan bertekad balasan dari insan, cuma bertekad balasan mulai sejak Yang mahakuasa. Sepatutnya teman steemians privat keadaan sehat.. Haturnuhun.
Takmirmasjid bersama dengan remaja masjid mengadakan gotong royong di Masjid Baitul Makmur Trisigan 1 pada hari Rabu (18/03). Kegiatan ini bertujuan untuk memutus mata rantai virus Corona. Dengan demikian diharapkan warga masyarakat akan merasa lebih tenang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah di masjid khususnya sholat berjamaah.
Kawasan masjid dipenuhi lumpur akibat ditenggelami banjir ketika tinjauan fotoBernama di Kampung Chenulang hari ini. Kelihatan para penduduk kampung bergotong-royong membersihkan kawasan masjid setelah air surut. - Foto BernamaKUALA KRAI - Selepas dinaiki air kira-kira meter sejak awal pagi semalam, penduduk Kampung Chenulang bersama Kawasan Rukun Tetangga KRT kampung itu serta anggota Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia JBPM Kelantan bergotong-royong membersihkan masjid kampung berkenaan untuk digunakan Majlis Pengurusan Komuniti Kampung MPKK Chenulang, Mat Jusoh Mat Nor berkata, masjid yang berusia 34 tahun itu memang sentiasa dinaiki air terutama di tingkat bawah yang agak rendah."Setakat yang saya ingat, sekiranya hujan lebat berterusan bahagian tingkat bawah masjid ini akan dinaiki air kerana kedudukan masjid yang terletak di kawasan rendah."Sebelum ini, adakalanya tingkat bawah masjid ini akan dinaiki air sebanyak tiga kali setahun namun kejadian kali ini adalah yang pertama pada tahun ini," katanya ketika ditemui pemberita di sini hari Jusoh berkata, gotong-royong yang melibatkan 31 orang membersihkan masjid hari ini bermula pada jam 10 pagi dan siap sepenuhnya dua jam kampung bergotong-royong membersihkan kawasan masjid setelah air surut akibat ditenggelami banjir ketika tinjauan di Kampung Chenulang hari ini. - Foto BernamaKatanya, walaupun tingkat bawah masjid itu dinaiki air namun beliau bersyukur kerana ia masih mampu digunakan untuk solat Jumaat semalam."Penduduk Kampung Chenulang dan empat kampung lain menggunakan tingkat atas masjid untuk solat Jumaat semalam walaupun terpaksa berhimpit kerana ruang sempit," 29 penduduk daripada lima keluarga di Kampung Chenulang dipindahkan ke pusat pemindahan sementara PPS Sekolah Kebangsaan SK Chenulang selepas kawasan rumah dinaiki air namun kebanyakan mangsa dibenarkan pulang pada hari ini. - Bernama UmatIslam dan umat Katolik di Desa Horinara gotong royong bangun masjid. Umat Islam dan umat Katolik di Desa Horinara gotong royong bangun masjid. Beranda; Membership. Konsultasi Keluarga; Konsultasi Siap Nikah; Assessment Pribadimu; Daftar jadi Member; Login; Alat Rencana Nikah; Artikel & Berita. Profil Ulama; Lokasi Ziarah; 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID KKCoeNmVhpre0QpfbVenVDVuaoGGQf3T17wG5QefBUl22YLRUc30uw== ACEHTRENDCOM, Singkil --Ratusan santri, guru, dan alumni Pesantren Darul Hasanah Syekh Abdurrauf Singkil dibantu warga sekitar, bergotong royong membangun Masjid Nurul Hasanah yang terletak di kompleks pesantren tersebut, Minggu (18//10/2020).Wakil Bendahara pembangunan masjid, Ustaz Misbahuddin mengatakan, gotong royong kali ini mengerjakan pengecoran level atas Masjid Nurul Hasanah tahap Gotong royong adalah kegiatan melakukan atau mengerjakan sesuatu bersama-sama tanpa mengharapkan imbalanMasyarakat Indonesia dikenal dengan semangat gotong royong. Misalnya dalam membangun rumah, mereka bersama-sama membangun rumah anggota masyarakat. Sebagian 89Budaya gotong royong harus dilestarikan karena memberi banyak kebaikan. Dalam gotong royong terdapat kerja sama dan semangat saling membantu. Berikut ini adalah contoh paragraf tentang gotong royong terdiri dari 2,3, dan 4 paragraf. Ahad kemarin masyarakat bergotong-royong membersihkan lingkungan. Mereka membersihkan selokan, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Semuanya bergembira ketika bekerja. Mereka saling membantu satu sama lain. Setelah selesai Mereka pun makan bersama-sama. royong merupakan budaya Indonesia yang sangat baik. Mereka sama-sama mengerjakan sesuatu demi kepentingan umum. Misalnya bergotong-royong membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah, dan hal-hal lainnya. gotong royong bisa diterapkan di mana saja. Termasuk di lingkungan sekolah. Kita bisa bergotong-royong membersihkan kelas, halaman sekolah, dan lingkungan di sekitar sekolah. bergotong-royong maka kita bisa meringankan beban seseorang. Contohnya masyarakat yang bergotong-royong membangun rumah. Mereka membantu anggota masyarakat yang sedang membangun rumah tanpa harus dibayar. Dengan begitu mereka tidak perlu mengeluarkan uang yang besar dalam membangun rumah. bergotong-royong bisa dimulai di lingkungan keluarga. Setiap anggota keluarga bekerja sama memelihara dengan an membagi tugas di rumah. Ada yang bertugas menyapu, mengepel, memasak, menyiram bunga, dan lain sebagainya. Dengan membagi pekerjaan tersebut, maka pekerjaan akan terasa lebih ringan. … Itulah beberapa contoh paragraf tentang cerita atau karangan tentang gotong royong. Cerita Gotong RoyongHari masih pagi ketika orang-orang berkumpul di halaman masjid. Masing-masing mereka membawa peralatan seperti cangkul, Parang dana, dan sabit. Hari itu mereka akan membersihkan masjid dan lingkungannya bersama-sama. Semuanya tampak bergembira. Mereka berkumpul untuk melakukan sesuatu yang mereka pun mulai bekerja. Aku menyapu ruangan masjid bersama dengan teman-temanku. Setelah dihapus semuanya, kami pun mengepelnya. Aku dan Andi bergantian mengepel lantai masjid hingga bersih semua. Masjid pun terlihat rapi dan harum. Di luar sana, banyak orang yang mengerjakan berbagai hal. Sebagian membersihkan rumput di halaman masjid. Ada pula yang sedang mengecat pagar. Kami mengerjakannya hingga tengah hari. Ketika semuanya sudah letih karena, para ibu datang membawa makanan dan minuman. Kemudian mereka memanggil kami agar beristirahat. Akhirnya kami pun bersama-sama menyantap makanan dan minuman. Kami menyantapnya dengan suasana yang begitu gembira. Canda tawa pun terdengar di sana. Gotong Royong di RumahMinggu kemarin kami sekeluarga bergotong-royong di rumah. Bergotong royong merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia. Sehingga kami pun akan melestarikan budaya tersebut. Kami bergotong-royong membersihkan dan merapikan rumah. Pertama-tama kami mengumpulkan berbagai barang yang tidak terpakai. Barang-barang tersebut diletakkan di satu tempat. Kami menyortir barang-barang yang tidak terpakai tersebut. Karena barang tersebut bisa dijual kepada para pengepul. Setelah selesai, kemudian kami menata ulang isi rumah. Tentunya Ibuku sangat pandai menata. Sedangkan aku bertugas untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pekerjaan menata rumah ternyata tidaklah mudah. Waktu kami tersita oleh pekerjaan tersebut. Akhirnya setelah selesai menata, barulah kami menyapu hingga bersih. Kemudian dilanjutkan dengan mengepel lantai. Ketika sore semua pekerjaan baru selesai. Kami semua sangat kelelahan. Namun kami semua gembira karena rumah terlihat rapi dan bersih. Kemudian Ayah memberikan hadiah makan di restoran favorit. Gotong Royong di Sekolah Gotong royong merupakan budaya Indonesia yang sangat baik. Masyarakat Indonesia dikenal dengan semangat gotong royong nya. Mereka saling membantu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan tanpa harus dibayar. Sehingga terbentuklah semangat saling membantu, menolong, dan kasih sayang satu sama lain. Di sekolahku seringkali dilaksanakan gotong royong, terutama dalam membersihkan sekolah dan lingkungan sekolah. Setiap akhir pekan kami menyediakan waktu untuk acara bersih-bersih. Kebersihan ini dimulai dari kelas masing-masing. Semua anggota kelas membersihkan dengan menyapu dan mengepel lantai. Tidak lupa membersihkan pula jendela dan dinding dari berbagai macam kotoran. Setelah itu kami pun membersihkan halaman kelas masing-masing. Kami pun memiliki taman kecil di depan kelas. Kami harus membersihkan taman tersebut dari sampah dan rumput yang mengganggu. Kemudian kami pun menanam dan menyiram tanaman sehingga tanaman tersebut akan menjadi lebih indah. Setelah ruangan kelas bersih maka kami pun beralih ke lingkungan sekolah. Kami bersama-sama memunguti sampah yang mungkin masih berserakan di sana. Anak-anak mengerjakan semua pekerjaan tersebut dengan hati yang gembira. Siskamling Salah satu contoh dari gotong royong di masyarakat adalah Siskamling. Yaitu kegiatan menjaga keamanan lingkungan. Mereka membuat jadwal Siskamling. Sehingga setiap malam akan ada beberapa orang yang melakukan ronda di lingkungannya. Semua anggota masyarakat akan mendapatkan giliran ronda malam. Hal tersebut merupakan kerja sama yang baik dalam menjaga keamanan lingkungan. Biasanya ronda malam dimulai pukul 8 atau pukul jam 9. Mereka akan berkeliling di lingkungannya dan mengamati hal-hal yang mencurigakan. Dengan adanya Siskamling tersebut, lingkungan pun akan lebih aman. Sehingga akan terhindar dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian. ....Gotong royong merupakan modal dasar pembangunan. Dengan gotong royong banyak hal yang bisa dilakukan. Oleh sebab itu budaya gotong royong mesti dilestarikan.
KABAR PRIANGAN - Warga melakukan gotong royong untuk memindahkan rumah di Kampung Liunggunung, Desa Pasirbatang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 3 Juni 2022. Menurut keterangan Bhabinkamtibmas Desa Pasirbatang Polsek Manonjaya, Bripka Riky Pebriansyah, gotong-royong ini sebagai upaya membantu memindahkan rumah warga yang lahannya di
Cerpen Gotong Royong Kemarau Panjang Meresahkan Hewan Rawa. Illustrated by FreepikDengan bergotong royong, segala pekerjaan akan menjadi lebih ringan. Benar begitu, kan?Agaknya Sobat Guru Penyemangat pasti setuju dengan pernyataan di royong termasuk ke dalam pengalaman sila ke-4 Pancasila, yaitu kemasyarakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ lambangnya adalah kepala banteng, karena memang hewan tersebut dikenal suka hidup berkelompok alias bagaimana dengan kita? Tentunya di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat kita senantiasa bersemangat gotong royong, kan?Berikut dihadirkan seutas cerpen berupa cerita fabel dengan tema gotong royong berjudul “Kemarau Panjang Meresahkan Hewan kita simak yaCerpen Kemarau Panjang Meresahkan Hewan RawaOleh Fahmi Nurdian SyahMusim kemarau yang panjang telah tiba. Kekeringan melanda di mana-mana membuat seluruh tanah menjadi tandus kering. Sementara langit tidak kunjung menampakkan tanda-tanda akan turunnya pun yang hidup akan merasa tersiksa. Tak terkecuali warga rawa-rawa. Semenjak kemarau panjang lompatan si Katak menjadi tak selincah Cacing yang bersusah-payah dalam menggali tanah dan si Badak merasakan tubuhnya yang panas karena kulitnya yang tebal tak bisa berendam di dalam air supaya suhu tubuhnya menjadi kemarau panjang ini, semua nampak merasakan kesusahan. Mereka sangat merindukan hujan. Meskipun merasa kesusahan, tidak ada satu pun di antara mereka yang mengeluh. Karena semua sama-sama memahami jika yang merasakan kesusahan bukanlah dirinya pelopor Rawa, si Badak mengkhawatirkan nasib yang lainnya. Si Badak mendapatkan ide untuk mencari sebuah kolam baru. Keesokan harinya ketika si Katak dan di Cacing masih tertidur pulas, di Badak perlahan berjalan menyusuri pinggiran hutan dan mulai menjauh dari tempat rawa. Siang harinya terdapat seekor Gelatik yang sedang terbang kemudian mendarat di dekat Cacing dan Katak. “Hai kalian, dimana si Badak? aku lapar ingin makan kutu sekaligus membersihkan kulitnya," ucap Gelatik itu. "Aku tidak tahu,” Jawab si Katak. “Semenjak pagi si Badak sudah tidak kelihatan ada di kolam," tambah di Cacing. “Ke mana ya si Badak pergi?” tanya Gelatik penasaran. “Entahlah Aku gak tahu, tapi jika dilihat, memang dia nampak gelisah." Boleh Baca Fabel Si Marmut dan Gong HitamHingga pertengahan siang dan sore hari pun telah tiba, tidak ada tanda-tanda si Badak kembali ke rawa. Cacing, Gelatik dan Katak pun memutuskan untuk mencari keberadaan si Badak. “Badak! Kamu di mana sih?" teriak si Katak yang mulai sibuk mencarinya. Katak, Cacing dan Gelatik telah mencari kesana-kemari tetapi tidak melihat keberadaan Badak. Matahari yang sebentar lagi tenggelam membuatnya untuk kembali ke rawa dan tak lagi mencari keberadaan Badak. Langit telah tampak menggelap, tak lama kemudian muncullah keberadaan Badak di rawa. "Hai Badak, kemana saja kau seharian, kita khawatir dengan keberadaanmu," ucap Katak yang nampak kesal dengan sikap Badak yang pergi tidak bilang dahulu. “Maaf sudah membuat kalian kawatir, tadi aku pergi mencari rawa yang lebih banyak airnya,” jawab Badak. “Kamu gak akan meninggalkan kita ke tempat barukan?” tanya Katak khawatir. “Tidak Kok, justru aku mengkhawatirkan kalian, sudah lama aku tidak melihat Katak melompat dan berenang, Cacing juga kelihatan kesusahan menggali tanah." “Baik sekali kamu sudah memikirkan kita. Tapi, aku juga yakin kulitmu juga butuh air,‟ Badak hanya tersenyum, memperlihatkan gigi besarnya. “Kemarau tahun ini emang panjang banget." Gajah muncul dari semak-semak. “Gimana kalau kita tambahkan saja air rawa ini?” usul Badak. “Tadi sewaktu mencari rawa baru, aku sempat melewati sungai di dekat bukit. Di sana terdapat air yang masih mengalir meskipun tidak begitu deras.” “Bagus juga idemu. Tapi, bagaimana cara membawa airnya?” Cacing nampak kebingungan. "Hai Gajah, belalaimu kan panjang, bisa untuk menyimpan air," ucap Katak. “Jika hanya Gajah yang bawa air, kapan penuhnya?” ujar Badak. “Gimana kalau kita ke rumah pak Badrus saja? Dia kan menyimpan perkakas bekas, mungkin dia mempunyai panci, ember, atau barang lainnya yang bisa mengangkut air.” ucap Gelatik pun akhirnya sepakat dengan ide Gelatik. Setelah itu mereka pun tidur mempersiapkan tenaga untuk besok. Keesokan harinya, mereka pun berangkat menuju ke rumah Pak Badrus yang letaknya tak jauh dari di sana, mereka dikasih beberapa panci bekas yang ada tambalnya, dan ember yang besar. Hewan-hewan rawa pun berbondong-bondong menuju ke sungai yang berada di kaki bukit. Sesampainya di sana, Katak dan beberapa hewan yang lain langsung mengambil air dan memasukkan ke dalam ember dengan dedaunan. perlahan namun pasti, ember dan panci mulai penuh dengan Baca Fabel Rubah dan Kucing yang CerdikGajah menyedot air sebanyak mungkin, kemudian Badak memikul ember yang di sudah penuh dengan kali mereka bolak-balik mengangkut air dari sungai ke rawa hingga air tersebut cukup untuk beberapa hari ke depan. Setelah seharian mengisi air rawa, Badak dan teman-temannya beristirahat dan menikmati hasil gotong royong melompat dan berenang dengan riang. Cacing menggali tanah dengan mudah. Badak berendam dengan tenang, sementara Gelatik dengan riang memakan kutu dikulit kutu di kulit nampak sangat bahagia, masalah air rawa bisa diselesaikan bersama dan kemarau panjang pun bisa dilewati.~ Selesai ~Nah, demikianlah tadi sajian Guru Penyemangat tentang cerpen gotong moral dari cerita pendek di atas adalah seberat apapun masalah jika kita bergotong royong dalam menyelesaikan masalah maka pasti akan terasa lebih ringan.
\n\n cerita gotong royong di masjid
Segenapwarga di Kampung Taba Lembang (Desa) Batualu, Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja gelar gotong royong bersama membangun masjid. Kamis, 28 Oktober 2021 Cari Semarang - Jauh dari perkotaan, nuansa toleransi antarumat beragama sangat terasa di Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Warga di desa ini bergotong royong membersihkan masjid dan kapel yang lokasinya saling berhadapan dan dipisahkan jalan di lokasi, Jumat 25/9, warga mulai membersihkan masjid dan kapel sejak pukul WIB sampai WIB. Umat Kapel Fransiskus Xaverius XVII dan jemaah Masjid Al Muttaqin saling bahu membahu membersihkan dua tempat ibadah saat gotong royong membersihkan tempat ibadah itu, warga Gedong dibagi dalam dua grup. Semua saling membantu membersihkan area tempat ibadah tanpa memandang agama satu dengan yang lain. "Paling tidak sebulan sekali kami secara bersama-sama membersihkan dua tempat ibadah yang saling berhadapan di desa tersebut," kata Kepala Desa Kades Gedong, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Suradi saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat 25/9/2020.Suradi menyebut Kapel Fransiskus Xaverius XVII dan Masjid Al Muttaqin dibangun sekitar 1980-an. Selama puluhan tahun juga, masyarakat Gedong juga hidup berdampingan."Selama 30 tahunan di sini tak ada yang namanya konflik. Kami hidup berdampingan dan saling tolong-menolong," Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang bergotong royong membersihkan kapel dan masjid yang lokasinya berdekatan, Jumat 25/9/2020 Foto Akbar Hari Murti/detikcomSuradi menyebut kegiatan gotong-royong membersihkan dua tempat ibadah itu juga untuk menjaga kerukunan. Dia menambahkan selama pandemi Corona, umat Kapel Fransiskus Xaverius XVII tidak beribadah di kapel."Pembersihan bersama dilakukan juga karena kapel sudah tujuh bulan tak digunakan karena COVID-19. Karena sudah berdebu maka kami juga ingin bersama-sama membersihkannya," jelas itu, pendamping iman Kapel Fransiskus Xaverius XVII, Vincencia Kadariyah mengatakan selama pandemi umat diminta beribadah di rumah. Namun, karena lama tidak digunakan warga berinisiatif membersihkan kapel tersebut."Kemudian setelah melihat Kapel kotor, warga bersama-sama ingin membersihkannya. Sekalian kami membersihkan juga masjid yang ada di dekat kami," senada juga disampaikan Imam Masjid Al Muttaqin Gedong, Kiai Ahmad Saifuddin. Ahmad menyebut masyarakat Gedong sangat majemuk namun tetap kompak dalam kebersamaan."Ada yang beragama Islam, Katolik, dan Buddha. Saat bermasyarakat sangat kompak. Tidak ada masalah. Ada kegiatan bersama-sama, saling menyayangi," jelasnya. ams/sip Masjidseluas 20 meter x 20 meter ini dibangun di lahan wakaf seluas 50 meter per segi. Nama masjidnya Hasyim Asy'ari diambilkan dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Goyong royong perdana dalam rangka cor pondasi tiang utama bangunan masjid ini juga dihadiri pejabat dari Kementerian Agama Kota Palangka Raya dan Lurah Bukit Tunggal, Subhan.

Tiyuh Pulung Kencana - membangun masjid adalah impian seluruh kalangan masyarakat tiyuh pulung kencana,salah satuny masjid almunawar yang berada di tiyuh pulung kencana suku 02 rt 01,kecamatan tulang bawang tengah,kabupaten tulang bawang barat. "masyarakat sangat antusias dan melakukan gotong royong untuk membangun masjid yang diiinginkan."kami sangat bersyukur karena rencana kami ingin memiliki masjid,khususnya di lingkungan suku itu kami mengucapkan terima kasih banyak kepada yang mewakafkan tanah,donatur yang dari penggalangan dana di jalan,donatur amplop mingguan,kemudian dinatur berupa barang matrial dan terimaksih kepada masyarakat seluruh tiyuh pulung kencana dari kaum muda maupun kaum tua bersemangat bergotong royong,serta kepada bapak kepalo tiyuh pulung bapak hendrawan yang sudah memberikan inspirasi untuk mendukung pembangun masjid di suku mudahan allah SWT membalas segala kebaikanny,dan kami senantiasa istiqomah dan masjid segera cepat bisa kami makmurkan. "untuk seluruh masyrarakat tiyuh pulung kencana dan seluruh masyarakat indonesia kami selaku aparatur tiyuh pulung kencana mengajak,yang ingin mengeluangkan sebagian rezekiny silahkan sedekahkan untuk masjid ini pembangunan masjid almunawar sudah berdiri tegak dan masih memerlukan biaya untuk pengembangan masjid yg lebih baik lagi. smartvillage smartvillagelampung smartvillagetulang bawang barat hendarwan

Cerpen(Tema Gotong Royong) Matahari mulai menampakkan sinar cantiknya dan udara yang terasa begitu menyegarkan. Hingga membuat satu keluarga harimau dihutan ini merasa nyaman dengan bayi kecil nya yang baru berusia kurang lebih 1 tahun. Terlihat wajah ceria senyum sibayi harimau yang bernama Jigo itu.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Minggu pagi 20/2 warga Gang Mangga Dalam RT 06 RW 02 Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik Semarang berbondong-bondong melaksankan kerja bakti membangun masjid yang diikuti oleh berbagai kalangan, baik remaja, bapak-bapak, maupun ibu-ibu. Kerja bakti ini selalu dilakukan setiap minggu kurang lebih selama 4 jam, dengan jiwa sosial warga yang tinggi tanpa mengenal tinggi rendahnya kasta dengan semangat warga untuk segera merampungkan pembangunan ini guna menyambut bulan Ramadhan nanti. Di lain tempat, ibu-ibu memasak bersama untuk konsumsi masjid ini diberi nama Masjid Jannatul Kalam yang artinya surga untuk Simbah Kalam, dinamakan Jannatul Kalam karena permintaan dari pemilik tanah yang mewakafkannya atas nama Simbah Kalam yang memiliki maksud sebagai amal jariyah beliau yang sudah wafat. Diharapkan pembangunan masjid yang masih dalam proses ini dapat memberikan manfaat yang baik untuk warga masyarakat Kelurahan Srondol Wetan dan sekitarnya. By. Fatima Sulistianingrum Lihat Nature Selengkapnya

lP79.
  • pl0z568wm8.pages.dev/317
  • pl0z568wm8.pages.dev/37
  • pl0z568wm8.pages.dev/227
  • pl0z568wm8.pages.dev/169
  • pl0z568wm8.pages.dev/470
  • pl0z568wm8.pages.dev/47
  • pl0z568wm8.pages.dev/92
  • pl0z568wm8.pages.dev/62
  • cerita gotong royong di masjid